Curug Sanghiyang Taraje (Sanghiyang Taraje Waterfall)

SKW : Rancabuaya
Kecamatan Pamulihan
Jenis Wisata : Alam
Daya Tarik : Air Terjun

Asal mula air terjun ini disebut Sanghiyang Taraje karena pada jaman dahulu air terjun ini digunakan oleh Sangkuriang untuk naik ke langit mengambil bintang atas permintaan Dayang Sumbi. Di dekat air terjun ini juga terdapat sebuah batu berbentuk tapak raksasa yang konon itu adalah tapak Sangkuriang tetapi jarang sekali orang yang dapat menemuinya. Sedangkan batu yang ada di bawah tepat air terjun menurut masyarakat setempat dipercaya sebagai tempat penyimpanan bintang (harta karun) Sangkuriang tetapi konon tempat itu dijaga oleh Belut raksasa, dan seringkali dilihat oleh masyarakat.

Kawasan air tejun ini dikelola oleh pihak perhutani, tapi kini pengelolaannya agak terdampar sehingga kawasan air terjun ini tidak terkelola dengan baik. Adapun masyarakat yang kemudian mencoba untuk mengelola kawasan ini namun hanya pada saat hari raya dan libur nasional.

Air terjun Sanghiyang Taraje terletak di Desa Pekenjeng Kecamatan Pamulihan. Luas kawasan air terjun ini 500 m2, tinggi air tejun ini 100 m. adapun batas administrasi adalah :
Utara : Desa Pananjung dan Cisandaan
Barat : Desa Garmukti
Selatan : Pananjung

Curug ini mempunyai ketinggian rata ? rata diatas laut 660 m dpl. Luas kawasan air terjun ini 0,5 Ha.dengan tinggi air terjun sekitar 45 m. jarak kawasan air tejun ini dari kecamatan ialah 32 km, sedangkan dari pusat kota Garut adalah 47 km.

Konfigurasi lahan dikawasan ini umumnya berbukit dan kemiringan lahannya agak curam. Ground cover disekitar air terjun berupa tanah rerumputan dan juga tanah bebatuan. Air terjun Sanjang Paraje ini memiliki bau air yang normal dan kualitas airnya jernih dengan rasa air yang tawar. Tingkat abrasi di kawasan ini umumnya tidak terlalu besar karena tebingnya terdiri dari bebatuan yang keras.

Pengaruh musim yang terdapat di Air Terjun Sanjang Paranje ini adalah pada saat musim kemarau debit airnya agak mengecil namun airnya menjadi sangat jernih, sedangkan pada saat musim hujan debit airnya menjadi agak besar namun warna airnya menjadi agak keruh.

Kita bisa mencapai tempat ini dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun dengan menggunakan kendaraan umum berjenis minibus ( Elf ) dari Pakenjeng ? Garut dengan tarif Rp 6000 ataupun dari Pakenjeng ? Garut dengan tarif Rp 3500, setelah itu menggunakan ojeg dengan tarif Rp 5000, karena jalan menuju kawasan air terjun ini tidak bisa dilewati oleh kendaraan beroda empat atau lebih.

Didalam kawasan ini terdapat dua buah shelter yang keadaannya kurang baik karena telah banyak vandalisme di dalam shelter tersebut. Wisatawan yang biasanya datang ke tempat ini berasal dari Bandung, Garut dan Jakarta sedangkan wisatawan mancanegara biasanya berasal dari Belanda dan Jepang, mereka biasanya datang untuk mengenang masa lalu atau nostalgia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar